Jumat, 22 Februari 2013

Biologi

 Alat Indra Manusia

   Indra Merupakan alat tubuh manusia yang dapat menerima rangsang dari lingkungan luar (eksoreseptor). Setiap indra mempunyai reseptor dan neuron khusus yang akan mengahantarkan rangsang ke sistem saraf pusat. Manusia mempunyai lima alat indra, yaitu indra penglihat (mata), indra pendengaran (telinga), indra peraba (kulit), indra pembau (hidung), dan indra pengecap (lidah).

1. Mata
     Mata merupakan indra penglihat yang menerima rangsang berupa cahaya (fotooreseptor). Mata tersususn dari alat tambahan mata, bola mata, otot bola mata, dan saraf optik II.
a. Alat tambahan mata
    Alat tambahan mata meliputi alis mata, kelopak mata, bulu mata, dan aparatus lakrimalis. Alis mata melindungi mata dari keringat yang mengalir di dahi. Kelopak mata dan bulu mata juga melindungi mata dari air dan debu. Aparatus lakrimalis terdiri dari kelenjar lakrimalis (penghasil air mata), duktus lakrimalis, dan duktus nasolakrimalis. Kelenjar itu akan bekerja jikia ada benda asing menyentuh permukaan bola mata. Mekanisme pengeluaran air mata sebagai berikut.
Impuls pada reseptor nyeri > saraf V > jembatan varol > saraf motorik > air mata disekresikan.
b. Otot bola mata
   Otot bola mata tersususn dari tiga pasang otot lurik. Otot bola mata berguna untuk menggerakkan bola mata.
c. Bola mata
    Bola mata dilapisi oleh tiga lapisan dinding berikut.
1) Lapisan luar terdiri atas sklera dan kornea.
    Sklera berwarna putih dan tidak tembus cahaya. Kornea mengandung banyak serabut saraf. tidak
    terdapat pembuluh darah, dan tembus cahaya. Kornea berfungsi memfokuskan bayangan benda
    pada retina. Kornea dilindungi oleh selaput pelindung konjungtiva.

2) Lapisan tengah terdiri atas koroidea dan iris.
    Koroidea mengandung banyak pembuluh darah dan berfungsi memberi nutrisi pada retina. Bagian
    depan koroidea dan belakang kornea terdapat iris. Iris mengandung pigmen warna sehingga
    mengakibatkan perbedaan warna pada mata. Lubang bulat di tengah iris disebut pupil. Pupil 
    merupakan jalan masuknya cahaya. Pupil akan mengecil jika cahaya terang. Sebaliknya, pupil  
    jika cahaya reup.
3) Lapisan dalam, tempat retina berada
    Pada retina inilah terdapat fotoreseptor. Ada dua macam fotoreseptor, yaitu sel batang dan sel
    kerucut. Sel batang mengandung rodopsin dan diperlukan untuk melihat dalam suasana remang. 
    Sel kerucut mengandung pigmen iodopsin dan mampu menerima rangsang warna dan sinar terang.
    Bagian yang berada di belakang lensa mata diisi oleh vitreous humor yang berfungsi mempertahankan bentuk bola mata agar tetap bundar. Sementara itu, ruangan di antara lensa, iris, dan kornea diisi oleh aqueous humor. Aqueous humor berfungsi memberi makan kornea dan lensa.
    Cahaya yang masuk ke mata melalui pupil akan menembus empat media refraksi. Keempat media refrasi tersebut yaitu kornea, aqueous humor, lensa, dan vitreous humor. Selanjutnya, bayangan akan jatuh ke retina. Retina ,membentuk impuls yang akan diteruskan ke saraf otak II. Impuls tersebut diinterpretasikan sebagai penglihatan otak.
  Mekanisme kerja indra penglihat sebagai berikut.
Cahaya > aqueous humor > pupil > lensa > vetreous humor > retina > saraf optik > otak.
   Mata tidak dapat melihat denganjelas jika mengalami gangguan. Beberapa gangguan pada mata sebagai berikut.
a. Miopi
b. Hipermetropi
c. Asigmatisma
d. Presbiopi
e. Juling
f. Buta warna
g. Rabun senja
H. Katarak
2. Telinga
    Telinga merupakan indra pendengaran yang menerima rangsang berupa suara (fonoreseptor). Selain berungsi sebagai indra pendengaran, telinga juga  sebagai alat keseimbangan. Telinga tersusun atas telinga bagian luar, telinga bagian dalam, telinga bagian tengah.
a. Telinga bagian luar
     Pada bagian ini terdapat daun telinga dan saluran telinga luar. Telinga bagian luar berfungsi menangkap getaran bunyi.
b. Telinga bagian tengah
     Pada bagian ini terdapat tulang-tulang pendengaran dan saluran eustachius. Tulang-tulang pendengaran terdiri dari martil (maleus), landasan (inkus), dan sanggurdi (stapes). Saluran eustachius berfungsi menyamakan tekanan luar denagn telinga tengah.
c. Telinga bagian dalam
    Telinga bagian dalam terdiri dari beberapa begian berikut.
1) alat Keseimbangan yang terdiri dari kanalis semisirkularis, sarkulus, dan utrikulus. Bagian-bagian
    tersebut berhubungan dengan saraf otak VIII.
2) Tingkap jorong
3) Koklea/rumah siput, saluran koklea berisi cairan limfe dan terdapat ujung saraff pendengaran yang 
    menghubungkan koklea dengan otak.
Koklea (rumah sput) terdiri atas tiga bagian seperti berikut.
1) Skala vestibuli di bagian dorsal.
2) Skala media di bagian  tengah. Di dalamnya terdapat organ kortii yang terdiri atas sel-sel rambut  
    sebagai reseptor yang peka terhadap getaran.
3) Skala timpanai terletak di bagian ventral.
    Gelombang bunyi yang masuk telinga bergerak ke saluran telinga luar dan gendang telinga. Selanjutnya, getaran suara diteruskan menuju tiga tulang pendengaran. Getaran suara itu akhirnya sampai koklea dan menggetarkan cairan limfe yang ada di dalamnya. Keadaan tersebut mengakibatkan rangsangan suara mengenai reseptor pendengaran. Rangsang suara diubah menjadi impuls dan diteruskan ke ujung saraf auditori hingga sampai ke otak. Otak kemudian menerjemahkan informasi sehingga kita dapat mendengar suara. Mekanisme kerja indra pendengaran sebagai berikut.
Getara suara > daun telinga > saluran telinga > gendang telinga > tiga tulang pendengaran > rumah siput > sel-sel rambut dalam organ korti > sel saraf audiotori > otak.
   Telinga dapat mengalami gangguan fungsi yang disebut tuli. Gangguan ini dapat berupa tuli konduktif dan tuli saraf. Tuli konduktif disebabkan oleh gangguan pada penghantar getaran suara seperti berikut.
a. Penyumbatan saluran telinga
b. Penebalan atau pecahnya mambran temapani
c. Kekakuan hubungan antara tulang pendengaran
d. Pengapuran pada tulang pendengaran.
Sementara itu, tuli saraf disebabkan oleh kerusakan saraf aoudiotori.
3. Kulit
    Pada kulit terdapat reseptor yang peka terhadap rangsang fisik (mekanoreseptor). Contoh sentuhan, tekanan, panan, dingin, dan nyeri. Reseptor ini berupa ujung saraf yang bebas maupun ujung saraf yang diselubungi kapsul jaringat ikat. Umumnya setiap jenis reseptor hanya dapat menerima satu jenis rangsang saja. Lima tipe reseptor pada kulit sebagai berikut.
a. Reseptor unutk sentuhan (korpus Meissner)
b. Reseptor untuk tekanan (korpus Paccini)
c. Reseptor untuk panas (korpus Ruffini)
d. Reseptor unutk dingin (korpus Krause)
e. Reseptor untuk rasa sakit/nyeri (ujung saraf tanpa selaput)
   Beberapa gangguan dan penyakit pada kulit sebagai berikut.
a. Jerawat
b. Dermatitis/eksim
4. Hidung


    Serabut-serabut saraf penciuman terdapat pada bagian atas selapu lendir hidung. Serabut-serabut 
olfaktori berfungsi mendeteksi rangsang zat kimia dalam bentuk gas di udara (kemoreseptor). Mekanisme kerja indra penciuman sebagai berikut.
Rangsang (bau) > lubang hidung > epitelium olfaktori > mukosa olfaktori > saraf olfaktori > talamus > hipotalamus > otak.
5. Lidah 
    Lidah mempunyai reseptor yang peka terhadap zat kimia berbentuk cair (kemoreseptor). Pada lidah terdapat dua kelompok otot, yaitu otot intrinsik (melakukan gerakan halus) dan otot ekstrinsik (melakukan gerakan kasar saat mengunyah dan menelan serta mengaitkan lidah pada bagian sekitarnya). Permukaan lidah dilapisi oleh selaput lendir/membran mukosa agar selalu lembap. Permukaan lidah ditutupi oleh tiga macam papila berikut.
a. Papila sirku valata
b. Papila filiformis
c. Papila Fungiformis
  Lidah berfungsi sebagai alat berbicara, membantu  mengatur letak makanan ketika dikunyah, membantu dalam proses menelan makanan, serta sebagai indra pengecap. Mekanisme kerja indra pengecap sebagai berikut.
Makanan/larutan berasa > papila lidah > saraf gustatori > medula oblongata > talamus > otak.
 
kata kunci : alat indra pada manusia

sumber : 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar